Belajar bahasa inggris online

Saturday, April 19, 2014

menanggulangi korupsi

Desas-desus mengenai maraknya praktek manipulasi kekayaan finansial (korupsi) bukan merupakan sebuah kisah fiktif belaka melainkan suatu kejadian atau aksi nyata yang masih terjadi secara massif dan sistematis sejak dulu. Hal ini terbukti karena kasus kejahatan kerah putih ini(white collar crime) sudah merambah luas keseluruh sendi-sendi tatanan kehidupan bangsa indonesia mulai dari lembaga privat,lembaga swasta, hingga lembaga negara.Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa setiap harinya korupsi selalu menghiasi pemberitaan-pemberitaan nasional pagi,siang, dan malam Namun, yang sering menjadi trending topik dan sorotan utama media komunikasi di era modernisasi ini adalah kasus korupsi yang terjadi di dalam tatanan pemerintah indonesia karena lembaga ini dinilai paling rentan dan mudah dijadikan sebagai lumbung emas yang mempunyai prospek yang potensial untuk melakukan korupsi, bahkan korupsi diyakini tidak hanya terjadi pada saat ini saja tetapi sudah berlangsung lama sejak edisi perdana era reformasi negeri ini dimulai. Sejak itulah korupsi semakin merajalela dan selalu menghiasi gemerlap dunia politik Indonesia hingga sekarang ini. Adanya gelombang korupsi yang kian hari semakin tak terbendung bak ombak samudera menghantam karang sehingga memunculkan persepsi bahwa korupsi bagaikan identitas diri bangsa indonesia karena istilah tersebut sudah melekat kuat dalam jati diri indonesia.Bagaimana tidak,korupsi seperti menjadi suatu atribut wajib para koruptor serta kebutuhan dan keharusan yang tidak terpisahkan dalam menjalankan kinerjanya. Karena dengan korupsi orang-orang seolah-olah sedang melestarikan dan membudidayakan kazanah budaya korupsi nusantara yaitu dengan cara diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Hal ini tidak terlepas dari adanya sel-sel embrio korupsi dari induk perdana bertelur/melahirkan jabang bayi baru( artinya kasus korupsi terjadi disebabkan oleh adanya orang-orang pendahulu yang beranak-pinak menjadi banyak lalu diturunkan kepada generasi penerusnya yang melakukan praktek korupsi tersebut sehingga memicu dan mendorong yang lain untuk melakukan hal yang sama secara sistematik. Seiring mewabahnya praktek korupsi yang dilakukan secara berjenjang,terstruktur dan besar-besaran dari masa ke masa memunculkan itikad serius pemerintah khususnya KPK sebagai lembaga resmi pemberantasan korupsi dalam menggencarkan aksi pencegahan dan penindakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) ini.Keseriusan KPK dalam menyelasaikan budaya koruptif di negeri ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat indonesia karena langkah preventif/punishment tersebut membuahkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan memiliki kontribusi maksimal yang dapat mengurangi perampasan uang Negara secara berkelanjutan. Namun, sayang kinerja KPK akhir-akhir ini dinilai masih kurang maksimal karena kenyataannya korupsi masih menjadi buah bibir yang beredar dalam pemberitaan belakangan ini.Tidak adanya ketegasan aktif akan sanksi KPK dan melempemnya sistem hukum di indonesia menjadi penyebab para koruptor bersemangat dan tak jera untuk melakukan korupsi lagi dan lagi.Oleh karena itu, dalam hal ini diperlukan Setiap orang seolah-olah berkompetisi berebut tahta kekuasaan tertinggi dalam kursi pemerintahan Indonesia karena dengan kedudukan tersebut mereka mempunyai kesempatan potensial untuk menyalahgunakan wewenang demi sebuah kepentingan pribadi.Pada akhirnya kemauan untuk melakukan korupsi tidak terelakan lagi Semakin banyaknya korupsi tidak terlepas dari faktor aji mumpung dan kesempatan yang mereka miliki(koruptor)